Minggu, 12 April 2009

Pemantau Protes Saksi

AIRHANGATTIMUR-Tidak puas dengan perolehan suara dari caleg yang didukung, karena mendapatkan suara lebih kecil dari caleg lain membuat pemantau dan saksi dari Partai yang sama ini cekcok.
Menurut informasi, caleg yang diunggulkan adalah caleg nomor urut dua dari Partai Bintang Reformasi yaitu Mursimin, namun yang mendapatkan suara yang lebih banyak malah caleg nomor urut satu yaitu Heri Purwanto. Inilah dasar timbulnya cekcok dari pemantau dan saksi dari Partai Bintang Reformasi (PBR) ini.
Andri R, yang mengaku sebagai pemantau dari Partai Bintang Reformasi (PBR) memprotes atas perolehan suara yang diraih oleh caleg nomor urut satu. Menurutnya, kenapa bisa caleg nomor urut satu mendapatkan suara lebih banyak. Seharusnya, caleg nomor urut dualah yang pantas untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Menyikapi hal ini, Usman Talib yang merupakan saksi untuk Partai Bintang Reformasi (PBR) terlihat binggung saat Andri mengutarakan protesnya atas perolehan suara caleg nomor urut satu. Namun, Usman Talib membeberkan bahwa dia tidak merasa keberatan dengan perolehan suara, karena banyak sedikitnya caleg mendapatkan suara tergantung dari pemilih yang memilihnya.
Usman Talib selaku saksi saat ditanya tidak merasa keberatan dan tidak mempermasalahkan dengan perolehan suara antar caleg dalam satu partai. Meski dijawab demikian oleh Usman Talib, Andri tetap bersikeras untuk melakukan perhitungan ulang khusus Partai Bintang Reformasi (PBR).
Tidak ingin suasana menjadi kacau, KPPS melerai cekcok dengan melakukan perhitungan ulang terhadap perolehan suara Partai Bintang Reformasi (PBR), ternyata perhitungan ulang yang dilakukan tidak merobah keadaan, caleg nomor urut satu memang unggul dari caleg nomor urut dua.
Yusarman, Ketua KPPS TPS 1 Desa Pungut Hilir saat dikomfirmasi membenarkan adanya cekcok antara pemantau dengan saksi dari Partai Bintang Reformasi (PBR),”Ya, antara pemantau dengan saksi terjadi kesalahpahaman, sehingga terjadi cekcok. Sehingga kami ambil jalan pintas agar tidak berlarut dengan melakukan perhitungan ulang khusus Partai Bintang Reformasi,”ujarnya.(mg01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar