Rabu, 10 November 2010

PURI KERINCI: Kelakar Wartawan Jadi Tim Sukses

PURI KERINCI: Kelakar Wartawan Jadi Tim Sukses

Kelakar Wartawan Jadi Tim Sukses

TUJUH Pasang calon Walikota dan Wakil Walikota SungaiPenuh kini tengah sibuk mencari simpati masyarakat. Masa kampanye yang akan dimulai Rabu (24/11/2011) lalu dimanfaatkan oleh masing-masing calon dengan berbagai kegiatan. Jalan santai, pengerahan massa, zikir akbar, hingga turun ke pasar tradisional Tanjung Bajure.
Aktifitas sebelum kampanye dan cari simpati para calon Walikota dan Wakil Walikota SungaiPenuh ini tak pernah dilewatkan oleh media local dan nasional. Praktis, hampir setiap hari, kegiatan cari simpati massa ini menjadi hiasan di halaman muka Koran-koran lokal. Maklum saja, karena perebutan kursi Walikota dan Wakil Walikota SungaiPenuh akan digelar pada tanggal 11Desember nanti.
Tapi bagaimana jadinya jika sebuah media, wartawannya atau krunya menjadi tim sukses salah satu kandidat?. Wah tentu saja akan tidak berimbang isi beritanya. Apalagi jika, sang wartawan sudah berani dengan terang-terangan memperlihatkan diri sebagai tim sukses. Ini lebih celaka lagi. Sebab, media tersebut, dipastikan tidak akan dibaca orang, kecuali satu aliran.
Tapi bagaimana jika disebuah media, didalamnya (wartawan/kru) ada berbagai simpatisan. Tentu nya akan ramai, setiap dead line. Masing-masing wartawan yang menjadi simpatisan, pasti akan selalu monitor setiap berita yang akan diterbitkan esok harinya. Yah, seperti tim sukses gitu.
Ruang redaksipun praktis akan ramai, dengan berbagai argument para simpatisan. Wartawan satu akan menyebutkan calon A yang paling hebat. Wartawan lainnya akan mengatakan calon B yang paling bersih. Wartawan yang lainnya lagi akan bilang calon C yang paling ramai saat mengadakan lomba panjat pinang. Tak jarang pula mereka saling hujat dan saling menjelek-jelekkan. Kondisi ini selalu menjadi pemandangan diruang redaksi .
Saya pun, ikut menimpal diantara mereka. Yah golput aja. Itu mungkin lebih baik. ‘’Wah jangan, itu berarti ikut Gus Dur,’’jawab , wartawan Politik.
‘’Itu bisa dipenjara. Apa lagi mengajak-ajak orang lain,’’cetus , Redaktur Daerah. ‘’Wah, yang mengajak-ngajak orang lain golput akan diganjar 3 tahun penjara,’’saut yang duduk persis didepan saya.
Lantas siapa yang akan menang?. Saya lontarkan pertanyaan ini pada teman-teman di Redaksi:
Wartawan A : Pasti Asafri Jaya Bakri (AJB) – Ardinal Salim No 1 yang Agamais Dan Panatisme
No 1 lah Orangnya bersih dan punya massa yang sangat panatik di tambah pula dengan partai besar timpalnya
Wartawan B: Pasti Dahnil Miftah-Yos Adrino No 2 Rasa kesukuan nya sangat tinggi. Ya ! pasti No 2 Mereka punya massa sangat banyak dan rasa persaudaraan dan kedaerahannya sangat tinggi
Wartawan C: Yang jelas Hasvia Hasyimi-Amrijal Jufri No 3 Sudah pasti menang No 3 kansudah terbukti masa menjabat Wali Kota SungaiPenuh Beliau telah banyak berbuat seperti membangun Jalan dan irigasi Dia sudah membuktikan niatnya jalan sudah mulus baik di tengah kota sampai kepelosok desa dan ditambah pula dukungan kian hari kian mengalir bagai kan saluran irigasi yang mengairi sawah penduduk yang dibangun waktu dia menjabat walikota tegasnya.
Wartawan D: Jelas Syafriadi – Nasrun Farud No 7 Membela yang bayar Kita kan membela yang bayar. Karena pasangan Syafriadi_Nasrun yang lebih banyak pasang iklan dan society,”timpal sembari melihat tulisan yang Dia ketik.
Wartawan Lain Jelas No 2 yang menang. Pasti. Harus pilih orang saya,’’jawab nya.Yakin dengan pilihan , karena putra daerah. Pasti Menang. Pede dan penuh keyakinan.
Nampakmya pasangan No4,No5,dan No6 kurang ada rekan yang berminat sebab mereka tidak ada memasang iklan atau society.
‘’Saya (No 1),’’gurau Redaktur, menyaut debat kami. ‘’Wah, itu jelas ke Hasvia (no 3),’’tegas wartawan B.
Teman lain Menutup diri. Lain dimulut lain dihati. Namun beda dengan Teman saya. Ia menegaskan tidak memilih semua kandidat. ‘’Tidak ada yang saya pilih. Golput aja,’’ katanya ’Golput Itu lebih baik,’’ungkap Nya santai.Kareana Saya Orang Kabupaten Tidak punya hak suara.
Hahahahahahaaaa Gemuruh ketawa rekan-rekan…..

Kandidat Wali Kota SungaiPenuh (2011/2016)
1: 1. Asafri Jaya Bakri (AJB) – Ardinal Salim
2: 2. Dahnil Miftah – Yos Adrino
3.3. Hasvia Hasyimi-Amrijal Jufri
4: 4. Ahmadi Zubir – Mushar Azhar
5: 5. Zubir Muchtar – Zamzami
6: 6. Zulhelmi – Novizon
7: 7. Syafriadi – Nasrun Farud

Sabtu, 25 September 2010

Kader PAN KOTA SUNGAI PENUH Membangkang


Liarnya Bola Politik PAN

PAN layak menyandang partai besar. Suara signifikan yang didulang pada pemilu legislative menempatkan tiga kadernya di DPRD Kota Sungaipenuh. Karena meraih suara tertinggi, kursi ketua layak didapatnya.
Kadernya juga teruji. Lincah, liar, dan menikam. Torehannya bak pisau bermata dua, membuat siapapun yang mendayung perahu politik PAN saat pilkada ‘terengah-terengah’ mencapai ke tepian.
Satu sisi mengusung kandidat lain, sementara kader bebas menggelana dan menumpang parpol lain. Kadernya juga ‘setengah loyal’ dan setengah basa-basi.
Jurus politik PAN mengemuka saat pendaftaran pasangan calon walikota dan wakil walikota dari PAN, Drs Hasvia MTP dan Ir Amrizal Jufri. Dari tiga parpol pengusung, PAN-PKPB-PDIP plus Demokrat, hanya petinggi PAN yang tidak muncul.
Pendaftaran pun dilakukan langsung pasangan Hasvia-Amrizal. Hadir juga petinggi partai pengusung dari PKPB dan PDIP ditambah sejumlah tim sukses.
Tidak terlihat petinggi PAN dan kadernya. Hanya saja sekretaris DPD PAN Kota Satmarlendan datang saat pendaftaran hampir rampung. Itu pun tidak mengenakan pakaian kebesaran PAN warna biru. Demikian juga H Bakri anggota DPRD dari PAN hadir mengenakan baju kaos.
Satmarlendan dikonfirmasi mengelak disebut PAN tidak serius mengusung Hasvia-Amrizal. Dia beralasan baru mengetahui pendaftaran duet Hasvia-Amrizal kemarin pagi. Karena mendadak, dia tidak melakukan persiapan secara matang. “Apa adanya, karena persiapan ke kantor,” kata Satmarlendan enteng.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota ini pernah dilamar menjadi pendamping Hasvia, tapi dia menolak. Alasannya politis, karena ada warga sekampungnya Pondoktinggi yang maju merebut posisi orang nomor satu di Kota. Bahkan, dikediaman pribadinya tertempel poster bergambar salah satu calon Walikota yang bukan diusung oleh PAN.
Aneh memang, selaku petinggi PAN Satmarlendan baru mengetahui partainya mendaftar kemarin pagi. Secara etika politik, unsur pimpinan partai termasuk kader ‘tentu’ jauh lebih dulu tahu tentang nasib pasangan calon yang diusung partai matahari terbit itu.
“Ya, saya baru mengaktifkan HP. Setelah diaktifkan baru mengetahui ada SMS pendaftaran pasangan calon kita, pagi ini (kemarin,red)” jelas Satmarlendan.
Sudahlah terlambat, tak satu pun kader PAN yang terlihat di sekretariat KPU mengenakan seragam resmi partai. Bahkan atribut PAN tidak terlihat, dalam iring-iringan, dominasi PKPB dan PDIP. Hanya pasangan calon yang masih tunduk dan hormat, tampil mengenakan baju koko warna biru, warnanya PAN.
Apa tanggapan pasangan cawako yang diusung. Saat jumpa pers, Cawako Hasvia mengatakan PAN partai besar dengan basis massa yang kuat. “Kami yakin kader PAN masih utuh dan teguh memenangkan kami calon yang diusung. Apalagi pesan ketua DPW hanya satu, kita harus menang,” jelas Hasvia.
Hasvia juga menegaskan. Mayoritas kader PAN dari Muhammadiyah, dia merupakan kader murni Muhammadiyah. Apalagi orang tuanya H Hasyimi pernah memimpin DPD Muhammadiyah Kerinci.
“Kami yakin, massanya PAN berpihak ke kita,” ujar Hasvia meyakinkan.
Bagaimana pula tentang kader PAN yang terbelah masuk ke tim sukses calon lain? Menurut Hamid Wakil Ketua DPD PAN Kota, sampai saat ini PAN belum ada memaksakan mendukung calon yang diusung PAN. Bahkan dia mengakui banyak kader PAN yang membelot mendukung calon lainnya.
Demikian juga Parles Wakil Ketua DPD PAN Kota mengatakan, bukannya kader PAN tidak mau mendukung Hasvia. Namun, sampai sejauh ini dalam menentukan calon wakil walikota Cawako Hasvia tidak ada melakukan komunikasi dengan PAN.
“Jangankan untuk rapat menentukan calon wakil, menghubungi kami saja tidak,” kata Parles yang juga ketua DPC PAN Pesisir Bukit.
Dikatakan, seharusnya Hasvia lebih komunikatif dalam menjalin komunikasi dengan parpol. Bukan sebaliknya, tegasnya meski Hasvia sudah diusung PAN, bukan berarti komunikasi itu terputus dengan kader-kadernya.
Melihat keadann begini, jelasnya banyak kader yang tidak mendukung karena kader PAN meragukan loyalitas Hasvia bila terpilih akan membesarkan PAN.
“Sekarang saja kami tidak pernah dihubungi dan diajak berembuk. Apalagi nanti,” jelas Parles.
Sekretaris DPW PAN Jambi Ahmad Khusairi mewanti kader PAN yang membelot dan tidak loyal dengan partai. Menurutnya, DPW PAN sudah mengeluarkan intstruksi agar kader PAN, khususnya kader yang duduk di legislatif untuk berjuang memenangkan kader yang diusung PAN.
“Kita ingin menang. Makanya kader PAN wajib mendukung kader yang diusung. Jika ada yang membangkang, akan ditegor,” tegas Khusairi.
Sekretaris DPW mengaku kaget adanya kader PAN yang neko-neko terhadap keputusan yang telah diputuskan bersama. Menurutnya, ketua DPW PAN Hazrin Nurdin sudah mengetahui siapa kader yang tidak loyal tersebut.


Menyinggung minimnya kader PAN yang ikut pendaftaran pasangan Hasvia-Amrizal, Khusairi mengatakan terjadi miss komunikasi. Keterangan ini diperolehnya dari keterangan Satmarlendan yang dihubunginya, kemarin.
“Menurut Satmarlendan, dia baru tahu Jumat pagi dilakukan pendaftaran. Sebelumnya ada kabar pendaftaran dilakukan usai solat Jumat,” jelas Khusairi. (puri kerinci)

Di Atas Kertas H3AJa Pas Unggul


Hasvia-Amrizal
Diarak Keliling Kota


SUNGAIPENUH— Pasangan Hasvia Hasyimi-Amrizal Jufri disingkat H3AJa bisa tersenyum. Setelah mendapat tiga partai besar sebagai pengusung, PAN-PKPB-PDIP plus Demokrat, duet ini juga didukung basis massa yang berakar dan kuat.
Rimbunnya massa terlihat saat pendaftaran di Sekretariat KPU Kota Sungaipenuh. Ribuan massa mengarak pasangan dengan semboyan ‘Poresional Amanah dan Santun’ ini dengan kesenian daerah. Sike membahana, tale iyo-iyo juga berkumandang kencang.
Seruan ritual itu menambah simpati massa. Mereka bergabung, menyatu, mengarak Hasvia-Amrizal keliling kota. Kepalan tangan dengan seruan ‘Pilih H2AJa’ disambut massa dengan senyum.
Dengan kekuatan tujuh kursi di DPRD Kota Sungaipenuh, duet ini memenuhi syarat mendaftar maju pada gelanggang Pemilukada Kota Sungaipenuh. Pasangan ini juga
‘menobatkan’ diri sebagai pengusung terbesar pada Pemilukada Kota pertama.
Sebelum bergerak ke KPU, pasangan ini diusung dari Tanah Mendapo Sungaipenuh. Kemudian diarak ke Sekretariat KPU Kota. Satu jam sekitar pukul 09.30 proses pendaftaran selesai.
“Syarat sudah terpenuhi tinggal melengkapi kekurangan. Partai pengusungnya PAN,PKPB dan PDIP,” kata Wazirman Ketua KPU Kabupaten Kerinci kepara Radar Kerinci, kemarin.
Saat jumpa pers, Hasvia memaparkan program dan visi misi memajukan Kota Sungaipenuh. Menurutnya, landasan sudah dirintis, tinggal melanjutkan, dan berlari lebih kencang.
Karena ingin membawa Kota Sungaipenuh cepat berkembang dan maju, makanya dia selektif dalam menetapkan calon wakil walikota.
“Butuh pemikiran yang matang. Akhirnya Amrizal Jufri tambatan hati terakhir jadi calon wakil,” katanya.
Dia menilai Amrizal yang saat ini bertugas di Jakarta, dikenal sebagai pelopor ekonomi kerakyatan. Dia berhasil membawa Sumatera Barat dalam perkuatan ekonomi, khususnya dalam bidang peternakan dan pertanian.
“Berhasil di kampung orang, tentu prestasinya bagus. Apalagi dia punya link yang kuat di pusat. Jika digabungkan, merupakan kekuatan yang dahsyat untuk mempercepat pembangunan Kota,” papar Hasvia.
Saat menjawab pertanyaan wartawan, basis massa keduanya satu Kecamatan Sungaipenuh. Hasvia menegaskan, yang digelar saat ini pemilihan walikota dan wakil walikota. Bukan pemilihan kepala suku.
Siapapun, katanya jika punya kemampuan, terlepas asli Kota Sungaipenuh atau pendatang tidak jadi masalah. “Yang utama bagaimana Kota Sungaipenuh ini bisa maju dan cepat berkembang,” tegasnya.
Masyarakat akan menentukan pilihannya secara bijak. Mereka akan menentukan nasib untuk lima tahun kedepan. Jika salah pilih, masyarakat yang akan sengsara.
“Tekad kami berdua untuk mempercepat kemajuan Kota. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang muaranya mensejahterakan masyarakat,” kata Hasvia sambil melerik ke arah Cawawako.
Konvoi massa pendukung kemarin berjalan damai. Mereka berasal dari Sungaipenuh, Pondoktinggi, Dusun Baru Pasar Sungaipenuh, Pesisir Bukit dan Kumun Debai.
“Luar biasa. Massa Hasvia-Amrizal memacetkan jalan. Ini massa terbesar sejak pendaftaran Pilwako,” ujar Ade Candra warga yang melewati jalan Depati Parbo, kemarin.
Tokoh Masyarakat Kota Sungaipenuh H Noerewan menilai duet Hasvia-Amrizal, pasangan ideal. “Keduanya punya wawasan dan link yang kuat di pusat. Kita berharap duet ini bisa memenangkan Pilwako,” katanya, kemarin.
Mantan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Kerinci (LKAAK) menilai kepimpinan Hasvia sudah teruji. Satu tahun memimpin, dia sudah meletakkan fondasi. Bahkan, pemerintah pusat mengakui keberhasilan pembangunan yang telah dilakukannya.
“Jalan kota sudah mulus. Irigasi lancer, pendidikan dan kesehatan gratis. Tentu kedepan, banyak keuntungan jika duet ini dipercayakan masyarakat,” kata Noerewan.(puri kerinci )

Rabu, 03 Februari 2010

Duet Herman-Nuzran di Respon

Duet Herman-Nuzran di Respon

Tokoh Hamparan Rawang dan
Sungaipenuh Bakal All Out

SUNGAIPENUH-Wacana menduetkan Herman Muchtar dan Nuzran Joher menjadi calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Sungaipenuh direspon para politisi dan tokoh masyarakat Hamparan Rawang dan Sungaipenuh.
Bahkan, para tokoh masyarakat Sungaipenuh dan Hamparan Rawang siap turun gunung apabila duet dua mantan cabup terwujud.
Kisran Rahim tokoh masyarakat Hamparan Rawang mengatakan, keinginan dia ingin menduetkan Herman Muchtar dan Nuzran Joher di Pilwako sudah berlangsung lama. Sebab, kata dia, duet dua mantan cabup Pilkada Kerinci dinilai pas untuk memimpin Kota Sungaipenuh yang baru terbentuk.
“Saya menilai secara real. Untuk membangun Kota Sungaipenuh lima tahun kedepan dan meletakkan pondasi Kota Sungaipenuh benar-benar kuat, duet inilah yang pantas memimpin Kota,”terang Kisran
Dijelaskan Kisran, kedua pasangan ini memiliki kelebihan dan keunggulan dimasing-masing bidang. Di Jawa Barat dan Kota Bandung khususnya siapa yang tidak kenal dengan Herman Muchtar, dengan tangan dinginnya, andok begitu Herman Muchtar lazim dipanggil sudah teruji dan sangat dibutuhkan di Jawa Barat.
“Kita dapat membayangkan orang sunda yang sangat kental kesukuannya, mau memakai orang Kerinci. ini sudah luar biasa, dan itu dibuktikan Andok (Herman Muchtar,red) menjadi Ketua Umum PHRI Jabar dan Wakil Ketua KADIN Jabar,”tegasnya
Demikian pula dengan Nuzran Joher, terang Kisran, Nuzran cukup dikenal dan memiliki jaringan yang luas. Selain itu, Nuzran juga dikenal dekat dengan petinggi RI.
“Ya, kita bisa bayangkan. Duet ini terwujud dan dipercaya menjadi Walikota dan Wakil Walikota, APBD Kota Sungaipenuh lebih dasyat lagi,”tegasnya
Hamdan Manan tokoh masyarakat Sungaipenuh juga mengatakan sama. Menurutnya, bila keduanya turun bersama dia akan berjuang habis-habisan menggalang dukungan untuk maju.
“Saya akan All Out. Tujuannya bukan buat diri saya, tapi buat masyarakat Sungaipenuh supaya kita sejahtera dan Kota Sungaipenuh ini maju,”tegasnya
Ilyas Adnan Sektretiris PKPB Kerinci juga merespon apabila Herman Muchtar maju menjadi calon Walikota dan Nuzran Joher sebagai Wakil Walikota. Menurutnya, duo mantan Cabup ini merupakan sosok yang pas dan pantas memimpin Kota Sungaipenuh yang umurnya baru seumur jagung.
“Ya, saya melihat bila duet ini terwujud dan dipercaya masyarakat Kota. Tidak dapat dibayangkan lagi, kemajuan Kota Sungaipenuh ini. Soalnya, dua-duanya memiliki kelebihan,”tegas Ilyas (ysp)