Minggu, 14 Juni 2009

Kuburan Tempayan Usia 400 Ribu SM


Kuburan Tempayan Usia 400 ribu-500 ribu SM Ditemukan


SUNGAIPENUH-Kabupaten Kerinci kembali menjadi pusat perhatian badan arkeologi nasional. Ini setelah dilakukan pengalian langsung di lokasi, tepatnya di Desa Lolo Gedang Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci. Situs ini sendiri diberinama Situs Kuburan Tempayan Lolo Gedang.
Lokasi pengalian situs yang berjarak sekitar 4 KM dari Desa Lolo Gedang ini terdapat di lahan sekitar 5 hektar yang merupakan milik Afdalni Umar, lokasi lokasi yang cukup terjal ini dinamakan Bukit Meluang Desa Lolo Gedang.
Tim dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeolgi Nasional Jakarta yang terdiri dari berbagai ilmuan langsung menuju lokasi. Hasilnya, ditemukan berbagai hal menyangkut kehidupan masyarakat masa lampau. Di situs yang telah yang diperkirakan oleh tim arkeologi ini telah berumur 400 ribu-500 ribu sebelum masehi(SM) ini ditemukan tempayan yang didalamnya ada tulang belulang manusia, wejana logam, alat batu yang diperkirakan sebagai alat belah masa itu. Selain itu juga ditemukan, perhiasan yang berbentuk logam trisula namun dihiasi dengan liontin, mekara, batu opsidian, dan serpihan calsedion.
Kepala Tim Peneliti Dr Fadhilla Arifin Azis saat dikonfirmasi mengakui, situs seperti ini sebelumnya memang telah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia bahkan di Asia. Di madura, dan di Lebak Bandung Jambi serta lokasi lainnya seperti di Asia juga ditemukan persis sama dengan yang ditemukan di Kabupaten Kerinci. Dia menegaskan, ini merupakan kehidupan masyarakat astronesia masa lampau.”Kita memperkirakan hasil temuan Afdal(Penemu Situs) ini telah berumur 400 ribu-500 ribu sebelum masehi,”jelanya.
Namun kata Fadhilla kubur tempayan yang ditemukan pihaknya di Kabupaten Kerinci memiliki ciri khas tersendiri. Tempayan yang cukup besar tersebut terselip warna merah. Bahkan setiap tempayan yang ditemukan pihaknya memiliki ciri khas tersendiri.”Kehidupan ini terjadi pada zaman neolitik,”ujarnya.
Pihaknya kata Faddilla akan mempelajari aspek sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu. Terutama di tempayan ditemukan tulang belulang, namun tidak semua tulang yang dimasukan ke dalam tempayan, tulang panjang seperti paha yang dimasukan. Sementara tulang yang berukuran pendek tidak ditemukan sama sekali.”Kita melihat tempayan diberi hiasan, ini menunjukan tingkatan sosial masyarakat pada masa itu,”ujarnya.
Dia juga memperkirakan, lokasi situs yang berdekatan dengan Sungai akan mengarah apada aspek ekonomi masyarakat pada masa itu. Pertukaran hasil bumi ditukar dengan peralatan lainnya.
Sementara itu, Peneliti lainnya Ni Kemang Ayu Astuti menegaskan, umumnya tempayan yang telah ditemukan pihaknya telah retak. Dia memperkirakan ini dipergaruhi faktor alam. Lokasi tanah yang subur membuat tumbuhan berkembang dengan baik dan akar yang telah ada melaju ke lokasi tempayan. Selain itu masa pembakaran tempayan juga diduga tidak baik.”Kita lihat masih ada tempayan yang hitam, jadi pembakarannya kurang bagus,”jelasnya.
Dariusman Ahli arkelog lainnya menegaskan, pihaknya memperkirakan semua tempayan yang ditemukan dilokasi situs ini dibuat dengan mengunakan hasil tanah dari letusan Gunung Kunyit yang berlokasi di Gunung Raya. Kemudian tanahnya yang kuat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan tempayan.
Ni Kemang Ayu Astuti Ahli Kimia juga menegaskan, tanah yang diletakkan di dalam tempayan juga akan diteliti pihaknya. Dari itu akan diketahui apa saja tumbuhan yang ada saat ini. Kemudian ini akan dijadikan acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.”Kita teliti tumbuhan apa saja yang ada saat itu,”ujarnya.
Dia juga memperkirakan ini merupakan lokasi kuburan masyarakat saat itu. Sebab, di lokasi yang sama ditemukan tempayan yang berisikan tulang manusia. Sementara lokasi pemukiman masyarakatnya sendiri di dekat sungai yang tidak beberapa jauh di temukan tempayan yang berisikan manusia.
Sementara itu Afdalni Umar masyarakat yang menemukan situs ini mengakui, Situs ini telah ditemukan dirinya tanggal 12 Oktober 2007, 6 tempayan telah ditemukan. Kemudian pada Agustus 2008 juga dilakukan pengalian situs, ditemukan batu beliung dan liontin.”Ya, sebelumnya juga telah ada tim yang datang yang melakukan pengalian,”jelasnya.(aji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar