Selasa, 09 Juni 2009

Evaluasi perkembangan kegiatan G. Kerinci 1 April 2009- 21 April 2009

Sumber http://portal.vsi.esdm.go.id/
Wednesday, 22 April 2009

Hasil evaluasi kegiatan G. Kerinci dari 1 April 2009 - 21 April 2009 sebagai berikut :

I. Pendahuluan

G. Kerinci secara geografis berada pada posisi 1°41,5' LS dan 101°16' BT, dengan tinggi puncaknya 3.800m dpl. Sedangkan secara administratif terletak dalam dua provinsi dan dua kabupaten, yaitu : Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci dan Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Solok.

G. Kerinci pada status Normal hampir selalu mengeluarkan asap dari kawah, dengan warna putih tipis dan ketinggian ± 300 m dari puncak.

Sejak 9 September 2007 status kegiatan G. Kerinci dinaikkan menjadi Waspada (Level II) karena asap hitam pekat teramati keluar dari kawah dengan ketinggian ± 800 m. Namun setelah itu ketinggian asap teramati menunjukan penurunan. Meski demikian status kegiatan G. Kerinci masih dipertahankan pada level Waspada, karena ketinggian asap masih bervariasi.

II. Visual

* Sejak tanggal 1 April - 12 April 2009, pada umumnya teramati hembusan asap dengan warna putih tebal - kehitaman, tinggi asap maksimum mencapai 50 m - 400 m dari puncak G. Kerinci. Tanggal 3 April 2009 terjadi letusan dengan ketinggian asap ± 500 m.

* 13 April 2009 pukul 10:00 - 24:00 WIB, teramati letusan dengan warna asap putih tebal - kehitaman, dengan ketinggian 5 - 500 m.

* 14 April 2009 pukul 00:00 - 09:10 WIB, teramati letusan dengan warna asap putih tebal - kehitaman, dengan ketinggian 500m,

* 15 April - 18 April 2009, secara umum pada saat cerah teramati letusan dengan warna asap putih tebal - kehitaman, ketinggian 50 m - 500 m, tekanan kuat, asap letusan condong ke barat.

* 19 April 2009, teramati adanya letusan, warna asap putih tebal - kehitaman, tinggi asap letusan 50 - 400 m, sebaran abu letusan sampai di Pos PGA G. Kerinci. Sesekali di Pos PGA G. Kerinci terdengar suara letusan yang dimulai pada pukul 02:45. WIB.

* 20 April 2009, teramati adanya letusan, warna asap putih tebal - kehitaman, tinggi asap letusan 50 - 300 m, sesekali masih terdengar suara letusan.

III. Kegempaan

Kegempaan G. Kerinci pada bulan Aprili 2009 umumnya didominasi oleh gempa hembusan dan letusan. Jumlah gempa hembusan rata-rata 38 kejadian perhari dengan jumlah maksimum 54 kejadian perhari.

* Pada tanggal 1 April - 12 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan, jumlah rata-rata hariannya naik menjadi 38 kali kejadian per hari. Gempa Vulkanik Dalam (VA) hanya tercatat pada tanggal 9 dan 10 April 2009, masing-masing sebanyak 1 kali kejadian.

* Pada tanggal 13 April - 16 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan menerus dengan amplitudo 0,5 - 9 mm, sesekali terekam gempa letusan.

* Pada tanggal 17 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan dengan amplitudo 0,5 - 5 mm dan Gempa Letusan dengan amplitudo 5 - 10 mm, tercatat dua kali kejadian Gempa Tektonik Lokal (TL).

* Pada tanggal 18 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan dengan amplitudo 0,5 - 5 mm dan Gempa Letusan dengan amplitudo 5 - 20 mm, tercatat dua kali kejadian Gempa Tektonik Lokal (TL).

* Pada tanggal 19 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan dengan amplitudo 0,5 - 5 mm dan Gempa Letusan dengan amplitudo 5 - 40 mm.

* Pada tanggal 20 April 2009 kegempaan G. Kerinci masih di dominasi Gempa Hembusan dengan amplitudo 0,5 - 5 mm dan Gempa Letusan dengan amplitudo 5 - 49 mm.

IV. Potensi Bencana

Karakteristik letusan gunung Kerinci dicirikan oleh:

* Letusan dengan material letusan berupa abu vulkanik yang dapat mencapai radius 8 km dari pusat letusan yang bergantung dari arah angin. Sejak kejadian letusan awal April 2009, abu letusan dengan tinggi asap letusan 600 m, terbawa angin mencapai wilayah Tankil dan Pelompek Timur yang berjarak ± 5 Km dari Puncak

* Adanya penumpukan material lepas (Abu, Lapili, Bom Vulkanik) hasil letusan G. Kerinci disekitar lereng yang daerahnya dilalui aliran sungai dapat berpotensi terhadap ancaman bahaya sekunder yaitu berupa banjir lahar. Hal ini dapat terjadi apabila hujan lebat turun disekitar puncak.

* Kejadian letusan tanggal hingga tanggal saat ini masih merupakan karakteristik letusan G. Kerinci dalam statusnya yang Waspada.

IV. Kesimpulan

1. Sejak memasuki bulan April 2009 terjadi peningkatan kegiatan gempa hembusan yang diiringi oleh kejadian peningkatan letusan secara visual dengan ketinggian maksimum asap letusan ± 600 meter dari puncak G. Kerinci.

2. Berdasarkan analisis hasil analisis pengamatan visual dan pemantauan kegempaan, status kegiatan G. Kerinci masih tetap "WASPADA" (Level II)

Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Kerinci dan kami tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Satkorlak PB dan Satlak PB) setempat. Apabila aktivitas G. Kerinci kembali menurun atau meningkat, maka status G.Kerinci dapat diturunkan atau dinaikan kembali sesuai dengan tingkat kegiatannya.

V. Rekomendasi

Sehubungan dengan status G. Kerinci WASPADA (Level II), maka kami rekomendasikan:

a. Masyarakat di sekitar G. Kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Kerinci dalam radius 1 km dari kawah aktif.

b. Jika terjadi hujan abu cukup besar/tebal, masyarakat agar menggunakan masker penutup hidung dan mulut karena abu vulkanik yang terhirup dapat menggangu saluran pernapasan.

c. Masyarakat yang ada di sekitar G. Kerinci diharapkan tenang tidak terpancing isyu-isyu tentang letusan G. Kerinci. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengamatan G Kerinci selalu berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah Sumatera Barat selaku SATKORLAK PB dan pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Solok (Selaku STLAK PB) tentang aktivitas G. Kerinci. Msyarakat harap selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar