Sabtu, 25 September 2010

Kader PAN KOTA SUNGAI PENUH Membangkang


Liarnya Bola Politik PAN

PAN layak menyandang partai besar. Suara signifikan yang didulang pada pemilu legislative menempatkan tiga kadernya di DPRD Kota Sungaipenuh. Karena meraih suara tertinggi, kursi ketua layak didapatnya.
Kadernya juga teruji. Lincah, liar, dan menikam. Torehannya bak pisau bermata dua, membuat siapapun yang mendayung perahu politik PAN saat pilkada ‘terengah-terengah’ mencapai ke tepian.
Satu sisi mengusung kandidat lain, sementara kader bebas menggelana dan menumpang parpol lain. Kadernya juga ‘setengah loyal’ dan setengah basa-basi.
Jurus politik PAN mengemuka saat pendaftaran pasangan calon walikota dan wakil walikota dari PAN, Drs Hasvia MTP dan Ir Amrizal Jufri. Dari tiga parpol pengusung, PAN-PKPB-PDIP plus Demokrat, hanya petinggi PAN yang tidak muncul.
Pendaftaran pun dilakukan langsung pasangan Hasvia-Amrizal. Hadir juga petinggi partai pengusung dari PKPB dan PDIP ditambah sejumlah tim sukses.
Tidak terlihat petinggi PAN dan kadernya. Hanya saja sekretaris DPD PAN Kota Satmarlendan datang saat pendaftaran hampir rampung. Itu pun tidak mengenakan pakaian kebesaran PAN warna biru. Demikian juga H Bakri anggota DPRD dari PAN hadir mengenakan baju kaos.
Satmarlendan dikonfirmasi mengelak disebut PAN tidak serius mengusung Hasvia-Amrizal. Dia beralasan baru mengetahui pendaftaran duet Hasvia-Amrizal kemarin pagi. Karena mendadak, dia tidak melakukan persiapan secara matang. “Apa adanya, karena persiapan ke kantor,” kata Satmarlendan enteng.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota ini pernah dilamar menjadi pendamping Hasvia, tapi dia menolak. Alasannya politis, karena ada warga sekampungnya Pondoktinggi yang maju merebut posisi orang nomor satu di Kota. Bahkan, dikediaman pribadinya tertempel poster bergambar salah satu calon Walikota yang bukan diusung oleh PAN.
Aneh memang, selaku petinggi PAN Satmarlendan baru mengetahui partainya mendaftar kemarin pagi. Secara etika politik, unsur pimpinan partai termasuk kader ‘tentu’ jauh lebih dulu tahu tentang nasib pasangan calon yang diusung partai matahari terbit itu.
“Ya, saya baru mengaktifkan HP. Setelah diaktifkan baru mengetahui ada SMS pendaftaran pasangan calon kita, pagi ini (kemarin,red)” jelas Satmarlendan.
Sudahlah terlambat, tak satu pun kader PAN yang terlihat di sekretariat KPU mengenakan seragam resmi partai. Bahkan atribut PAN tidak terlihat, dalam iring-iringan, dominasi PKPB dan PDIP. Hanya pasangan calon yang masih tunduk dan hormat, tampil mengenakan baju koko warna biru, warnanya PAN.
Apa tanggapan pasangan cawako yang diusung. Saat jumpa pers, Cawako Hasvia mengatakan PAN partai besar dengan basis massa yang kuat. “Kami yakin kader PAN masih utuh dan teguh memenangkan kami calon yang diusung. Apalagi pesan ketua DPW hanya satu, kita harus menang,” jelas Hasvia.
Hasvia juga menegaskan. Mayoritas kader PAN dari Muhammadiyah, dia merupakan kader murni Muhammadiyah. Apalagi orang tuanya H Hasyimi pernah memimpin DPD Muhammadiyah Kerinci.
“Kami yakin, massanya PAN berpihak ke kita,” ujar Hasvia meyakinkan.
Bagaimana pula tentang kader PAN yang terbelah masuk ke tim sukses calon lain? Menurut Hamid Wakil Ketua DPD PAN Kota, sampai saat ini PAN belum ada memaksakan mendukung calon yang diusung PAN. Bahkan dia mengakui banyak kader PAN yang membelot mendukung calon lainnya.
Demikian juga Parles Wakil Ketua DPD PAN Kota mengatakan, bukannya kader PAN tidak mau mendukung Hasvia. Namun, sampai sejauh ini dalam menentukan calon wakil walikota Cawako Hasvia tidak ada melakukan komunikasi dengan PAN.
“Jangankan untuk rapat menentukan calon wakil, menghubungi kami saja tidak,” kata Parles yang juga ketua DPC PAN Pesisir Bukit.
Dikatakan, seharusnya Hasvia lebih komunikatif dalam menjalin komunikasi dengan parpol. Bukan sebaliknya, tegasnya meski Hasvia sudah diusung PAN, bukan berarti komunikasi itu terputus dengan kader-kadernya.
Melihat keadann begini, jelasnya banyak kader yang tidak mendukung karena kader PAN meragukan loyalitas Hasvia bila terpilih akan membesarkan PAN.
“Sekarang saja kami tidak pernah dihubungi dan diajak berembuk. Apalagi nanti,” jelas Parles.
Sekretaris DPW PAN Jambi Ahmad Khusairi mewanti kader PAN yang membelot dan tidak loyal dengan partai. Menurutnya, DPW PAN sudah mengeluarkan intstruksi agar kader PAN, khususnya kader yang duduk di legislatif untuk berjuang memenangkan kader yang diusung PAN.
“Kita ingin menang. Makanya kader PAN wajib mendukung kader yang diusung. Jika ada yang membangkang, akan ditegor,” tegas Khusairi.
Sekretaris DPW mengaku kaget adanya kader PAN yang neko-neko terhadap keputusan yang telah diputuskan bersama. Menurutnya, ketua DPW PAN Hazrin Nurdin sudah mengetahui siapa kader yang tidak loyal tersebut.


Menyinggung minimnya kader PAN yang ikut pendaftaran pasangan Hasvia-Amrizal, Khusairi mengatakan terjadi miss komunikasi. Keterangan ini diperolehnya dari keterangan Satmarlendan yang dihubunginya, kemarin.
“Menurut Satmarlendan, dia baru tahu Jumat pagi dilakukan pendaftaran. Sebelumnya ada kabar pendaftaran dilakukan usai solat Jumat,” jelas Khusairi. (puri kerinci)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar